Presiden Prabowo Subianto disarankan mengevaluasi belanja negara yang diwariskan dari era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Foto: Okezone)
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto disarankan mengevaluasi belanja negara yang diwariskan dari era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Langkah ini dinilai penting untuk memastikan keberlanjutan fiskal di tengah tekanan utang jatuh tempo yang terus meningkat.
1. Ruang Fiskal Sempit
Menurut Pengamat Ekonomi Yanuar Rizki, ruang fiskal pemerintah semakin menyempit akibat lonjakan utang jatuh tempo yang diperkirakan mencapai Rp850 triliun per tahun pada 2025, 2026, hingga 2027. Proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) serta program bantuan sosial (bansos) perlu ditinjau dari segi dampak dan efisiensinya. Prabowo juga telah menginstruksikan untuk melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp306 triliun.
2. Program Makan Bergizi Gratis
Yanuar menekankan bahwa langkah Prabowo yang fokus pada program makan bergizi gratis (MBG) diharapkan mampu memberikan dampak langsung kepada masyarakat bawah sekaligus menggerakkan perekonomian. Meskipun belum terlihat menggerakkan ekonomi, program ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi masalah kebutuhan pangan masyarakat.
Prabowo diharapkan dapat mempertimbangkan kembali belanja negara masa lalu dan melakukan evaluasi untuk memastikan keberlanjutan fiskal. Dengan ruang fiskal yang semakin sempit, langkah-langkah strategis perlu diambil untuk memastikan keberlanjutan ekonomi Indonesia.
Sejauh ini, langkah-langkah yang diambil Prabowo dalam menghadapi tekanan fiskal telah memperlihatkan keseriusannya dalam mengelola keuangan negara. Dengan evaluasi belanja masa lalu dan fokus pada program-program yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih baik di masa depan.