Merger dengan INKA, KAI Siap-Siap untuk Langkah Besar

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan merger dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Dalam aksi korporasi ini, KAI akan menjadi induk usaha. Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyampaikan bahwa pihaknya siap menjadi holding INKA jika merger tersebut menjadi keputusan dari pemerintah selaku pemegang saham.

Table of Contents

Persiapan KAI Menyambut Merger dengan INKA

Didiek Hartantyo mengungkapkan, “Kalau arahan pemegang saham, kita siap.” Saat ini, KAI sedang menunggu arahan dari Kementerian BUMN sebelum melakukan persiapan lebih lanjut terkait merger tersebut. Menurut Didiek, arahan dari Kementerian BUMN akan menjadi panduan bagi langkah-langkah selanjutnya.

Rencana Merger Menjadi Bagian dari Program Holdingisasi

Menteri BUMN, Erick Thohir, sebelumnya telah menyatakan rencananya untuk menggabungkan INKA dan KAI dalam program holdingisasi yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN. “Usulan untuk merampingkan BUMN dari 47 menjadi 30, salah satunya melalui merger antara INKA dan KAI,” ujar Erick.

Dampak Merger Terhadap Bisnis Kedua Perusahaan

Merger antara INKA dan KAI diharapkan dapat membuat bisnis keduanya lebih sinkron. Misalnya, pengajuan rangkaian kereta api dari KAI kepada INKA akan menjadi lebih efisien setelah merger terwujud. Kementerian BUMN akan segera mengajukan usulan merger kepada Kementerian Keuangan untuk mendapatkan persetujuan. Setelah itu, tahapan-tahapan dari aksi korporasi ini akan direalisasikan.

Membangun Sinergi untuk Maksimalkan Potensi Perusahaan

Didiek menambahkan, “Sinkronisasi antara banyak perusahaan BUMN bisa lebih maksimal setelah merger ini dilakukan.” Proses merger antara INKA dan KAI diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kedua perusahaan dan meningkatkan potensi bisnis mereka di masa depan.