Berita  

Mencari Sumber Dana untuk Pengembangan Timnas Indonesia: Strategi PSSI

Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memecat Shin Tae-yong pada Senin (6/1/2025) lalu bisa dikatakan merupakan keputusan yang cukup berani. Sebab, tidak hanya memicu reaksi kontra dari kalangan fan sepak bola, langkah tersebut juga membuat PSSI harus kehilangan uang.

Pelatih Baru: Patrick Kluivert

PSSI lantas memperkenalkan Patrick Kluivert sebagai Pelatih Kepala Timnas Indonesia dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (12/1/2025). Kluivert ditunjuk sebagai pelatih dengan durasi kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun. Target yang disematkan padanya adalah meloloskan Timnas Indonesia ke ajang Piala Dunia 2026. Untuk mendatangkan Patrick Kluivert, PSSI tentu harus merogoh kantong lagi. Nilai kontraknya tidak diumumkan ke publik, tapi angkanya boleh jadi mencapai miliaran rupiah.

Sumber Pendanaan Timnas

Seturut pemberitaan Kompas.id, PSSI setidaknya akan mengalokasikan dana sekitar Rp390 miliar pada 2025 untuk kebutuhan seluruh level tim nasional, mulai dari tim senior maupun junior hingga Timnas Putri Indonesia. Alokasi itu hampir setara dengan 60 persen dari total anggaran 2025 yang mencapai Rp665 miliar. Alokasi dana tersebut setidaknya akan dicukupi dari sejumlah sponsor yang menjadi pendukung Timnas dan agenda-agenda PSSI selama 2024.

Sponsorship dan Pendanaan Pemerintah

Saat ini, PSSI memiliki lima sponsor yang memperpanjang kemitraan dengan PSSI, yaitu Astra Financial, Indomilk, Indosat, Sinarmas, dan Surya Citra Media (SCM). Selain itu, PSSI juga punya mitra resmi, yaitu jenama Aqua, OPPO, dan Bocorocco. Pendanaan PSSI juga didukung oleh pemerintah pusat, dengan dukungan pendanaan sebesar Rp227 miliar. Dana tersebut digunakan untuk penyelenggaraan program dan disalurkan bertahap.

Pendanaan dari Sponsor

Sepanjang tahun lalu, PSSI berhasil mengumpulkan dana sekira Rp400 miliar untuk kebutuhan Timnas Indonesia. Total dana tersebut didapatkan dari beberapa sumber, yaitu hak siar televisi, Bank Mandiri, pemerintah, penjualan tiket per pertandingan, dan sektor swasta. Namun, nilai tersebut baru setengah dari kebutuhan PSSI untuk menjalankan program Timnas Indonesia semua kelompok usia dan Timnas Putri sepanjang tahun lalu. PSSI sedikitnya perlu Rp800 miliar agar bisa menjalankan program-program tersebut.

Capaian Keuangan PSSI

Pada 2023, PSSI berhasil surplus untuk pertama kalinya. Pada tahun tersebut, PSSI mendapatkan pendanaan mencapai Rp704,8 miliar dengan surplus Rp49 miliar. Pada 2022, PSSI hanya sanggup mendapat dana sebesar Rp322,9 miliar, sementara pengeluaran mencapai Rp355,5 miliar. Laporan keuangan PSSI mencatat pula bahwa pendapatan dari laga uji coba melawan Argentina mencapai Rp140 miliar.

Strategi Pendanaan dan Pengelolaan PSSI

Strategi pendanaan dan pengelolaan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir terbilang cukup berhasil. Dengan memanfaatkan sponsorship, dana pemerintah, dan pendapatan dari berbagai sumber lainnya, PSSI mampu mengalokasikan dana dengan efisien untuk pengembangan Timnas Indonesia.

Penutup

Dengan strategi pendanaan yang baik dan efisien, PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir mampu meraih kesuksesan dalam mengembangkan Timnas Indonesia. Dukungan dari sponsor, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keberlangsungan dan kesuksesan Timnas Indonesia di kancah internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *