Hilmar Farid, seorang ahli kebudayaan, mengatakan bahwa pembangunan ekonomi memerlukan penelitian dan penataan yang berbasis pada budaya lokal. Perspektif budaya memberikan gambaran luas bahwa pembangunan ekonomi tidak mesti harus ekstraktif.
Pola Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Pola pembangunan yang dipilih untuk Indonesia masih banyak yang berfokus pada industri ekstraktif. Industri ekstraktif ini seringkali memperlakukan lahan dengan cara yang berbeda karena kepentingan yang spesifik. Hal ini diungkapkan oleh Hilmar saat memberikan kuliah umum di Universitas Gadjah Mada.
Contoh Perkebunan dan Potensi yang Belum Tergali
Hilmar mencontohkan perkebunan yang membuka lahan dengan menebang seluruh pohon di hutan. Padahal, hutan tersebut memiliki banyak sekali potensi yang belum tergali. Dengan mempelajari kemungkinan-kemungkinan dengan baik, kita bisa menemukan sumber pendapatan yang tidak kalah besarnya dari yang ekstraktif.
Potensi Pembangunan Ekonomi dari Hutan
Hilmar menekankan bahwa potensi pembangunan ekonomi dari hutan bisa terjadi lewat kearifan lokal masyarakat. Masyarakat yang hidup di sekitar hutan sudah ratusan tahun dan mereka tahu persis manfaat dari alam lingkungan yang ada di sekitar mereka.
Pengetahuan Lokal dan Kombinasi dengan Sains dan Teknologi
Pengetahuan lokal sebagai bentuk ekspresi kebudayaan perlu diteliti dan dikombinasikan dengan sains dan teknologi modern. Hal ini dapat menciptakan potensi pertumbuhan ekonomi yang menyejahterakan.
Potensi Pertumbuhan Ekonomi Lebih Besar
Dengan pengetahuan lokal yang diiringi penataan dan riset yang baik, kita bisa menemukan pusat pertumbuhan ekonomi yang tidak kalah besarnya dari yang ekstraktif. Hal ini membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Kesimpulan
Dalam pembangunan ekonomi, penting untuk memperhatikan dan memanfaatkan potensi dari budaya lokal. Dengan penelitian dan penataan yang berbasis pada kearifan lokal, kita dapat menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
lembaranbaru.my.id – Sosial budaya
Kontributor: Siti Fatimah
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Fadrik Aziz Firdausi