Mantan bintang FTV Iris Wullur baru-baru ini menjadi sorotan setelah unggahan video dirinya meminum Air Zamzam menuai kritik dari netizen. Namun, Iris Wullur akhirnya meminta maaf atas kontroversi tersebut.
Permintaan Maaf Iris Wullur
Pada tanggal 26 November 2024, Iris Wullur mengunggah video permintaan maaf terkait insiden meminum Air Zamzam yang viral di media sosial. Dia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk melecehkan keberadaan air suci bagi umat Islam.
“Sebelumnya, gue mau minta maaf. Ini bukan pertama kali bagi gue minum Air Zamzam. Tapi yang kemarin gue coba memang rasanya beda,” ujar Iris Wullur.
Iris Wullur juga menjelaskan bahwa ekspresi wajahnya yang terlihat seperti akan muntah setelah meminum Air Zamzam bukanlah dengan maksud melecehkan. Dia berterima kasih atas masukan dan saran yang diberikan oleh netizen.
Reaksi Netizen
Meskipun Iris Wullur telah meminta maaf, reaksi netizen tidaklah mereda. Banyak netizen yang tetap mengkritik unggahan video tersebut dan menilai bahwa tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan.
Sebagian netizen menilai bahwa Iris Wullur seharusnya tidak mengunggah video tersebut jika merasa tidak nyaman dengan rasanya. Kritik juga datang dari netizen yang merasa bahwa tindakan tersebut tidak pantas dilakukan terhadap Air Zamzam.
Penjelasan Iris Wullur
Dalam video yang diunggah sebelumnya, Iris Wullur terlihat meminum Air Zamzam dan menunjukkan ekspresi wajah yang tidak nyaman. Meskipun begitu, Iris Wullur tetap menghabiskan air tersebut.
“Ketika pengin banget minum Air Zamzam tapi tidak kuat rasanya,” tulis Iris Wullur sebagai keterangan video tersebut.
Informasi tambahan, Air Zamzam adalah air suci bagi umat Islam yang diyakini berasal dari sumur mata air di kawasan Masjidil Haram, Makkah.
Kesimpulan
Dengan permintaan maaf yang disampaikan oleh Iris Wullur, diharapkan kontroversi seputar unggahan video meminum Air Zamzam dapat mereda. Sebagai seorang publik figur, Iris Wullur diharapkan lebih berhati-hati dalam tindakan dan perkataannya agar tidak menyinggung perasaan orang lain, terutama terkait dengan hal-hal sensitif seperti agama.
(SIS)