Demo West Papua di Yogyakarta: Kronologi Kericuhan dan 18 Tuntutan Penting
Pada Minggu (1/12/2024), demo yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, berakhir dengan kericuhan antara demonstran dan aparat kepolisian. Aksi unjuk rasa ini dimulai dengan lancar, namun berubah menjadi bentrokan yang tak terhindarkan.
Dalam demo tersebut, massa aksi AMP dan FRI-WP menyampaikan setidaknya 18 tuntutan kepada pemerintah. Beberapa tuntutan utamanya termasuk penolakan terhadap program transmigrasi di Papua, penolakan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua, serta permintaan penentuan nasib sendiri oleh rakyat Papua.
Berikut ini adalah rangkuman lengkap dari 18 tuntutan unjuk rasa AMP dan FRI-WP di Yogyakarta:
1. Hentikan program transmigrasi di Papua
2. Cabut dan tolak otonomi khusus serta hentikan pembentukan otonomi baru
3. Buka akses jurnalis seluas-luasnya di West Papua
4. Tarik militer organik dan non-organik di West Papua
5. Segera tangkap, pecat, dan adili pelaku penembakan Tobias Silak di Yahukimo
6. Segera Usut Tuntas kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Tarina Murib
7. Hentikan PSN berupa cetak sawah dan penanaman tebu di Kabupaten Merauke
8. Bebaskan seluruh tahanan politik West Papua tanpa syarat
9. Tutup PT Freeport, BP, LNG Tangguh, serta tolak penambangan Blok Wabu, Blok Weiland, Blok Warim, Blok Bobara, dan KEK di Sorong
10. Hentikan pembangunan 4 Kodam tambahan, 4 Polda, dan pengiriman 5 batalyon penyangga tambahan, serta pembangunan berbagai fasilitas militer
11. Tangkap, adili, dan penjarakan jenderal pelanggar HAM
12. Hentikan rasialisme dan politik rasial
13. Hentikan operasi militer di Nduga, Intan Jaya, Puncak Jaya, Maybrat, Yahukimo, dan seluruh wilayah West Papua
14. Cabut dan tolak Omnibus Law, KUHP, dan UU ITE, serta seluruh kebijakan yang tidak memihak rakyat
15. Sahkan RUU Masyarakat Adat
16. Hentikan kriminalisasi dan rasialisme pelajar dan mahasiswa Papua di Yogyakarta
17. Mendukung kemerdekaan Palestina dari Israel
18. Berikan hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa West Papua
Kericuhan terjadi menjelang sore hari, di mana demonstran dan aparat kepolisian saling lempar benda-benda dan terjadi penggunaan water canon oleh aparat. Menurut versi kepolisian, pengibaran bendera bintang kejora menjadi pemicu gesekan antara massa aksi dan kepolisian.
Polisi kemudian mengamankan situasi dengan menerjunkan sekitar 500 personel untuk mengendalikan kericuhan. Setelah situasi kondusif kembali, warga dapat melintasi kawasan Jalan Kusumanegara seperti biasa.
Demo West Papua di Yogyakarta ini memberikan sorotan pada masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat Papua, serta menegaskan pentingnya hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa West Papua. Semoga tuntutan dari massa aksi dapat didengar dan direspons oleh pemerintah dengan baik untuk mencapai perdamaian dan keadilan bagi rakyat Papua.