Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui butuh biaya besar untuk membangun tanggul laut Raksasa atau Giant Sea Wall. Proyek ini tidak akan terwujud hanya dengan mengandalkan APBN saja.
Investasi Dari Dalam Dan Luar Negeri
AHY menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut membutuhkan investasi dari asing karena memerlukan biaya yang tidak murah. Tanggul ini merupakan skema jangka panjang untuk mengantisipasi penurunan muka tanah dan ancaman terendamnya pesisir Jawa bagian utara akibat banjir rob.
“Perlu perencanaan yang matang dan anggaran yang tidak sedikit. Maka dari itu, kita mengharapkan investasi yang signifikan dari dalam maupun luar negeri karena hanya mengandalkan fiskal atau APBN tidak cukup,” ujar AHY.
Upaya Perlindungan Pesisir Jawa Utara
Dalam jangka pendek, upaya melindungi pesisir Jawa Utara dilakukan dengan membangun tanggul pengaman pantai utamanya di bagian wilayah utara Jakarta sepanjang 46 Km. Proyek ini juga termasuk pekerjaan penguatan dan peninggian tanggul untuk mengamankan masyarakat dan komunitas nelayan di sana.
Perhatian Khusus Dari Presiden Prabowo
AHY menjelaskan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian khusus pada pembangunan Giant Sea Wall untuk menanggulangi banjir rob akibat penurunan muka tanah di pulau Jawa. Proyek ini merupakan salah satu penjabaran visi dan misi presiden dalam menyelamatkan masyarakat di pesisir pantai Utara.
“Kita menghadapi ancaman banjir rob akibat menurunnya muka tanah dan meningkatnya permukaan air laut. Proyek Giant Sea Wall menjadi upaya serius untuk menyelamatkan masyarakat kita,” tambah AHY.
Ikuti Berita Okezone di Google News
Ikuti berita terkini dari Okezone di Google News di sini.
Ikuti Channel WhatsApp Okezone
Ikuti WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari. Ikuti sekarang.
Dapatkan Berita Terkini di ORION
Dapatkan berita terkini dari Okezone dengan satu akun di ORION. Daftar sekarang di sini dan nantikan kejutan menarik lainnya.
