Skandal Bansos Viral dengan Logo RIDO: Kejadian Kontroversial di Masa Kampanye

Pada Kamis (28/11/2024), Tim pemenangan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), membantah tuduhan kecurangan pemilu terkait pembagian bantuan sosial (Bansos) dengan logo RIDO. Berikut adalah fakta-fakta dan penjelasan terkait skandal tersebut.

1. Pembagian Bansos RIDO

Menurut Sekretaris Tim Pemenangan RIDO, Basri Baco, bantuan sosial yang beredar di media sosial dengan logo RIDO adalah bantuan yang diberikan selama masa kampanye dan bukan di hari tenang Pilkada 2024. Basri menegaskan bahwa tidak ada pembagian bansos disertai logo pasangan RIDO di hari tenang.

2. Penegasan Tim Pemenangan

Basri juga menekankan bahwa RIDO tidak akan melakukan tindakan bodoh dengan membagikan bansos menggunakan logo pasangan mereka di hari tenang. Hal ini juga didukung oleh Ketua Timses RIDO, Ahmad Riza Patria, yang berjanji memberikan uang Rp10 juta bagi siapa pun yang menemukan kecurangan pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024.

3. Respons Warganet

Beberapa warganet merespons penegasan tim pemenangan dengan menunjukkan bukti foto pembagian bansos dengan logo RIDO. Mereka menuntut agar hadiah Rp10 juta yang dijanjikan oleh tim pemenangan diserahkan jika terbukti adanya kecurangan.

4. Permintaan Masyarakat

Ahmad Riza Patria juga meminta kepada masyarakat agar mengambil foto dan video sebagai bukti jika melihat adanya kecurangan, termasuk dalam hal pembagian bansos. Hal ini sebagai langkah untuk menjaga keamanan dan kejujuran dalam pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024.

5. Klarifikasi Terbaru

Tim pemenangan RIDO terus memberikan klarifikasi terbaru terkait skandal bansos yang mengguncang media sosial. Mereka menegaskan bahwa semua bantuan sosial yang didistribusikan selama masa kampanye merupakan bagian dari program kampanye dan bukan upaya money politics.

Penutup

Skandal bansos RIDO merupakan salah satu sorotan dalam persiapan Pilkada Jakarta 2024. Tim pemenangan terus memberikan penjelasan dan klarifikasi terkait tuduhan kecurangan yang muncul. Semua pihak diharapkan dapat menghormati proses demokrasi dan menjaga integritas dalam pelaksanaan pemilu.