Berita  

“Panglima Memastikan 35 Prajurit TNI Mundur dari Pilkada”

Sebanyak 35 prajurit TNI telah memutuskan untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2024 mendatang. Mereka terdiri dari 16 orang perwira tinggi, 16 orang perwira menengah, 2 orang perwira pertama, dan 1 orang tamtama TNI. Keputusan ini tentu saja tidak diambil dengan ringan, mengingat prajurit aktif tidak diperkenankan terlibat dalam politik praktis.

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, telah memastikan bahwa puluhan prajurit yang memutuskan untuk maju dalam kontestasi tersebut sudah mengundurkan diri. Hal ini sebagai bentuk komitmen TNI untuk tetap netral dalam konteks politik.

Netralitas TNI dalam Pilkada 2024

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menegaskan bahwa netralitas personel TNI dalam Pilkada Serentak 2024 harus dijaga dengan baik. Hal ini sebagai upaya untuk memastikan bahwa TNI tetap fokus pada tugas utamanya dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara.

“Komitmen untuk netralitas harus tetap dijunjung tinggi. TNI harus bersikap adil dan tidak terlibat dalam politik praktis,” tutur Agus Subiyanto.

Prajurit TNI dalam Kontestasi Pilkada 2024

Pada rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa terdapat 35 prajurit TNI yang siap untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2024. Mereka merupakan bakal calon kepala daerah baik yang masih aktif maupun sudah purnawirawan.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin, juga turut menegaskan bahwa personel TNI harus tetap bersikap netral dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Hal ini sebagai bentuk komitmen TNI untuk menjaga kedaulatan negara dan memastikan proses demokrasi berjalan dengan lancar.

Penegakan Netralitas TNI dalam Pilkada 2024

Netralitas TNI dalam konteks politik selalu menjadi perhatian utama, terutama dalam situasi seperti Pilkada Serentak 2024. Kehadiran prajurit TNI dalam kontestasi politik dapat menimbulkan potensi konflik kepentingan dan merugikan prinsip netralitas TNI sebagai institusi negara.

Untuk itu, langkah-langkah tegas perlu diambil untuk memastikan bahwa prajurit TNI tidak terlibat dalam politik praktis. Pengunduran diri prajurit yang memutuskan untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2024 adalah langkah awal yang perlu diapresiasi sebagai bentuk kesadaran akan prinsip netralitas TNI.

Kesimpulan

Netralitas TNI dalam konteks politik merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keutuhan negara. Dengan adanya keputusan puluhan prajurit TNI yang memutuskan untuk mengundurkan diri demi mengikuti kontestasi Pilkada 2024, diharapkan bahwa prinsip netralitas TNI tetap terjaga dengan baik.

Komitmen untuk menjaga netralitas harus dijunjung tinggi oleh seluruh personel TNI, baik yang masih aktif maupun yang sudah purnawirawan. Hal ini sebagai wujud nyata dari kesetiaan kepada negara dan konstitusi dalam memastikan proses demokrasi berlangsung dengan lancar dan adil.

lembaranbaru.my.id – Politik

Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama

Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama

Editor: Bayu Septianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *