Berita  

Polisi Melepaskan Warga Negara Rusia yang Diamankan dalam Kasus Perampokan

Kasus Penculikan, Penganiayaan, dan Perampokan WNA Ukraina: Khasan Askhabov Dibebaskan oleh Polisi

Pada tanggal 31 Januari 2025, polisi membebaskan seorang warga negara asing (WNA) Rusia bernama Khasan Askhabov (30) yang sebelumnya diduga terlibat dalam kasus penculikan, penganiayaan, dan perampokan terhadap seorang WNA Ukraina berusia 48 tahun, Igor Iermakov. Khasan dibebaskan setelah tidak terbukti terlibat dalam kasus tersebut. Hal ini diungkapkan oleh pengacaranya, Edward Pangkahila, dalam wawancara dengan Tirto pada tanggal 1 Februari 2025.

Menurut Edward, Khasan langsung meninggalkan Bali setelah dibebaskan. Dia dibawa oleh seorang teman ke bandara dan membeli tiket untuk menuju Abu Dhabi. Pada pukul 12 malam, Khasan sudah berangkat dari Bali. Edward juga menegaskan bahwa Khasan tidak berada di Bali pada saat perampokan terjadi. Data perlintasan imigrasi dan paspornya menunjukkan bahwa Khasan berada di Singapura pada tanggal 15 Desember 2024.

Setelah menjalani pemeriksaan selama 24 jam di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Khasan akhirnya dibebaskan. Pihak penyidik meminta keterangan mengenai tanggal kedatangannya, dokumen keimigrasian, dan keberadaannya saat peristiwa penculikan terjadi. Edward menyatakan bahwa Khasan tetap tenang dan kooperatif selama proses pemeriksaan. Dia juga dapat membuktikan alibinya dengan paspornya serta hasil tes urine yang dilakukan.

Khasan juga sempat dipertemukan dengan Igor, korban dari kasus perampokan tersebut. Namun, Igor mengaku tidak mengenal Khasan dan hanya merasa ciri fisiknya mirip dengan salah satu pelaku yang pernah merampoknya. Kesaksian Igor dianggap lemah karena fitur yang dia sebutkan dapat dimiliki oleh banyak orang.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, mengonfirmasi bahwa Khasan telah dibebaskan setelah tidak ditemukan bukti keterlibatan dalam kasus tersebut. Khasan sudah terbang ke Dubai setelah dibebaskan. Sebelumnya, keberangkatannya ke Dubai sempat ditunda oleh Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai karena adanya laporan dari kepolisian bahwa Khasan merupakan salah satu dari sembilan orang yang terlibat dalam kasus perampokan terhadap WNA Ukraina.

READ  Insiden Truk Bahan Kimia di Bandung Barat: Kisah Warga yang Terdampak

Berdasarkan data perlintasan keimigrasian, Khasan masuk ke Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai pada tanggal 25 Januari 2025 dengan menggunakan Visa on Arrival (VOA) dan memiliki izin tinggal hingga 23 Februari 2025.

Kronologi Kasus

Kronologi kasus ini dimulai ketika Igor Iermakov dilaporkan menjadi korban penculikan, penganiayaan, dan perampokan oleh sekelompok orang yang diduga terdiri dari WNA. Kasus ini menimbulkan kehebohan di masyarakat dan menjadi sorotan media.

Polda Bali melakukan penyelidikan intensif terkait kasus ini dan berhasil menangkap Khasan Askhabov di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada tanggal 30 Januari 2025. Khasan kemudian menjalani pemeriksaan dan dipertemukan dengan korban untuk mengklarifikasi keterlibatannya dalam kasus tersebut.

Namun, setelah pemeriksaan yang intensif, tidak ditemukan bukti yang cukup untuk menjerat Khasan dalam kasus tersebut. Hal ini membuat polisi memutuskan untuk membebaskannya dan membiarkannya meninggalkan Bali.

Alibi yang Kuat

Salah satu faktor yang membantu Khasan dibebaskan adalah alibinya yang kuat. Data perlintasan imigrasi dan foto-foto keberadaannya di Singapura berhasil membuktikan bahwa Khasan tidak berada di Bali saat perampokan terjadi. Selain itu, kesaksian dari Igor yang mengaku tidak mengenal Khasan juga menjadi faktor penentu dalam pembebasan Khasan.

Tindakan Imigrasi

Meskipun Khasan telah dibebaskan oleh polisi, Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai sempat menunda keberangkatannya ke Dubai karena adanya laporan dari kepolisian. Namun, setelah hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Khasan tidak terlibat dalam kasus tersebut, Imigrasi memutuskan untuk mengizinkannya untuk melanjutkan perjalanannya ke Dubai.

Kesimpulan

Kasus yang melibatkan Khasan Askhabov sebagai tersangka dalam penculikan, penganiayaan, dan perampokan terhadap Igor Iermakov akhirnya terungkap bahwa Khasan tidak terlibat dalam kasus tersebut. Dengan alibi yang kuat dan bukti yang tidak mendukung, Khasan berhasil dibebaskan dan dapat melanjutkan perjalanannya ke Dubai.

READ  Kenangan Alumni di Indonesian Idol: Season XIII, Masa Perjuangan yang Tak Terlupakan

Kasus ini menunjukkan pentingnya proses penyelidikan yang cermat dan adil dalam menangani kasus kriminal. Selain itu, kesaksian dari korban juga harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan ketidakadilan terhadap tersangka yang tidak bersalah. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam membuat tuduhan dan mengambil keputusan hukum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *