Harga Gabah Anjlok hingga Rp5.300, Swasembada Pangan Terancam Gagal (Foto: Okezone)
Harga Gabah Anjlok di Sumsel
Harga gabah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) turun drastis hingga mencapai Rp5.300 per kilogram. Angka ini jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp6.500 per kilogram.
Tantangan Swasembada Pangan
1. Dampak Harga Gabah Anjlok
Kondisi harga gabah yang terus merosot menjadi ancaman serius bagi program percepatan swasembada pangan. Di Kabupaten Banyuasin, petani menghadapi tekanan berat karena harga gabah hanya berkisar Rp5.300 hingga Rp5.800 per kilogram.
2. Penyerapan Bulog yang Belum Maksimal
Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Sarip, mengungkapkan bahwa peran Bulog dalam menyerap gabah petani masih belum maksimal. Hal ini turut berkontribusi pada penurunan harga gabah.
3. Potensi Buruk saat Panen Raya
Situasi harga gabah diprediksi akan semakin memburuk saat panen raya besar berlangsung pada bulan Februari. Sarip mendesak Bulog untuk segera mengambil langkah nyata dalam menyerap gabah petani untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Berdasarkan data Kerangka Sampling Area (KSA) dari BPS, potensi luas panen padi di Kabupaten Banyuasin pada Januari 2025 mencapai 25.542 hektare, sementara pada Februari diproyeksikan seluas 46.536 hektare. Secara keseluruhan, di Provinsi Sumatera Selatan, potensi panen padi pada Januari tercatat seluas 44.351 hektare dan pada Februari diperkirakan mencapai 74.699 hektare.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)