Dengan Memiliki 18 Juta Hektar Kebun Sawit, Indonesia Berkomitmen Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca: Okezone Ekonomi

Dengan Memiliki 18 Juta Hektar Kebun Sawit, Indonesia Berkomitmen Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca: Okezone Ekonomi

Peningkatan Produksi Sawit dan Dampaknya terhadap Lingkungan

JAKARTA – Saat ini, terdapat sekitar 18 juta hektar kebun sawit di Indonesia yang mampu memproduksi Palm Oil Mill Effluent (POME) sekitar 910 ribu ton atau setara dengan 36 juta tCO2eq Emisi Gas Rumah Kaca. Pemerintah berupaya untuk menekan jumlah emisi ini guna memenuhi janji Indonesia dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca serta melawan black campaign terhadap kelapa sawit.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol, menyatakan, “Kalau 36 juta tCO2eq itu bisa kita capture, maka kita dapat memenuhi janji Indonesia kepada dunia internasional untuk penurunan emisi Gas Rumah Kaca.” Hal ini disampaikan saat Hanif mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Pagar Merbau PTPN IV Regional II di Kabupaten Deli Serdang.

Pemanfaatan Teknologi Terbarukan untuk Lingkungan

Hanif menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi terbarukan seperti pengelolaan gas metana PLTBg Pagar Merbau sebagai komitmen PTPN IV PalmCo terhadap keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab. Dia juga mengapresiasi inovasi PTPN IV dalam mengembangkan PLTBg, cofiring, SAF, dan lainnya.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K Santosa, menyatakan bahwa sejak 2020 hingga 2024, PLTBg Pagar Merbau telah menyuplai listrik kepada masyarakat melalui PLN sebesar 16,8 MWh. Selain memberikan tambahan pendapatan, hal ini juga mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 54 ribu tCO2eq.

Upaya Perusahaan dalam Mendukung Dekarbonisasi

PTPN IV PalmCo berkomitmen menjadi perusahaan pelopor dalam keberlanjutan di sektor perkebunan. Mereka terus mengembangkan inisiatif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk pengelolaan emisi gas rumah kaca, khususnya metana yang dihasilkan dari limbah organik, salah satunya dari limbah cair kelapa sawit.

READ  Permintaan Maaf Pegawai PT Timah kepada Honorer yang Dihina atas Penggunaan BPJS

Jatmiko menambahkan bahwa PLTBg Pagar Merbau adalah salah satu proyek unggulan PTPN IV PalmCo dalam mendukung upaya dekarbonisasi. Dengan teknologi methane capture, PLTBg Pagar Merbau berhasil menangkap dan mengolah gas metana dari limbah cair sawit untuk menghasilkan energi listrik terbarukan.

Komitmen Bersama untuk Lingkungan

PTPN IV PalmCo memiliki 12 unit fasilitas methane capture lainnya, seperti PLTBg Kwala Sawit, PLTBg Pasir Mandoge, PLTBg Hapesong, dan lain-lain. Dengan berbagai fasilitas tersebut, perusahaan berpotensi mengurangi emisi sebesar 208 ribu tCO2eq. Mereka juga berencana untuk mengembangkan fasilitas methane capture hingga 30 unit pada 2030, dengan potensi pengurangan emisi sebesar 628 ribu tCO2eq.

Jatmiko menegaskan bahwa upaya dekarbonisasi bukan hanya tanggung jawab perusahaan, melainkan kerja kolektif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. PTPN IV PalmCo mendukung inisiatif pemerintah dalam menurunkan emisi karbon serta pencapaian net-zero emission di masa depan.

Kesimpulan

Melalui inovasi dalam pengelolaan limbah dan energi terbarukan, PTPN IV PalmCo berperan aktif dalam mendukung upaya dekarbonisasi nasional. Dengan kolaborasi yang holistik, Indonesia diharapkan dapat mencapai tujuan besar dalam menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *