Tekno  

TikTok Kembali Aktif di AS, Pengguna Merasa Terbatas Dalam Menyensor

TikTok Kembali Aktif di AS, Pengguna Merasa Terbatas Dalam Menyensor

TikTok Kembali Beroperasi di AS: Pengguna Merasa Disensor

TikTok Beroperasi Kembali di AS, Pengguna Merasa Disensor

TikTok Beroperasi Kembali di AS, Pengguna Merasa Disensor (Ilustrasi/Reuters)

Pengguna TikTok di AS Keluhkan Adanya Penyensoran

Pengguna TikTok di Amerika Serikat (AS) merasa ada yang berbeda setelah aplikasi tersebut kembali beroperasi. Mereka mengeluhkan adanya penyensoran dalam penggunaan aplikasi tersebut. TikTok sebelumnya sempat berhenti beroperasi untuk sementara waktu.

1. Pengguna Merasakan Perubahan

Para pengguna melaporkan bahwa mereka melihat lebih sedikit siaran langsung dan beberapa aktivitas mereka dihapus atau ditandai tinggi karena dianggap melanggar pedoman komunitas. Hal ini termasuk perilaku yang sebelumnya diizinkan.

“Kebijakan dan algoritme kami tidak berubah selama akhir pekan,” kata TikTok dalam pernyataannya seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Minggu (26/1/2025).

“Kami sedang berupaya keras untuk mengembalikan operasional kami di AS ke keadaan normal dan memperkirakan akan ada ketidakstabilan sementara saat kami memulihkan layanan kami, yang mungkin berdampak pada fitur TikTok atau akses pengguna ke aplikasi,” tambah mereka.

Namun, beberapa pengguna mengatakan bahwa mereka sekarang melihat lebih banyak moderasi konten, seperti hasil pencarian yang terbatas, peringatan tentang misinformasi, dan permintaan kepada pengguna untuk memeriksa sumber informasi yang mereka dapatkan.

2. Kontroversi dalam Penggunaan TikTok

Beberapa pengguna melaporkan bahwa TikTok telah menghapus komentar yang menggunakan frasa seperti “Bebaskan Palestina” dan “Bebaskan Luigi,” yang merujuk pada Luigi Mangione, tersangka pembunuhan seorang eksekutif UnitedHealth, yang sebelumnya diizinkan.

TikTok menyatakan bahwa mereka tidak mengizinkan konten yang mempromosikan individu yang melakukan kekerasan atau kebencian di platform mereka.

Pada hari Senin, mantan Presiden AS, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk mengembalikan kebebasan berbicara dan mengakhiri penyensoran, khususnya terhadap platform media sosial.

3. Dampak bagi Pembuat Konten

Seorang pembuat konten, komedian, dan veteran, Pat Loller (36), mengalami pengalaman yang mengejutkan. Sebuah video satir yang ia buat sebagai tanggapan terhadap gerakan tangan miliarder Elon Musk di acara pelantikan yang bagi sebagian orang tampak seperti penghormatan Nazi, pertama kali ditandai sebagai misinformasi. Loller kemudian dibatasi dalam penyebaran video tersebut, yang telah ditonton lebih dari satu juta kali.

Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan TikTok di AS. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang aktif menggunakan aplikasi tersebut. Tetap waspada dan bijak dalam berinteraksi di dunia maya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *