Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, telah meminta Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja setiap menteri dan utusan khusus presiden. Permintaan ini muncul sebagai respons terhadap kasus yang melibatkan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Gus Miftah mengalami kontroversi setelah mencemooh seorang pedagang es teh saat mengisi acara salawatan di Magelang, Jawa Tengah.
Permintaan Evaluasi Kinerja
Menurut Sufmi Dasco Ahmad, DPR telah mendengar aspirasi masyarakat terkait kasus yang melibatkan Gus Miftah. Selain meminta evaluasi terhadap kinerja Gus Miftah, Dasco juga mengimbau untuk melakukan introspeksi terhadap kinerja masing-masing pembantu Presiden dan utusan khusus Presiden.
“DPR juga melihat aspirasi masyarakat, sudah meminta kepada pemerintah tidak hanya kepada Gus Miftah, tapi juga mengimbau untuk melakukan introspeksi, evaluasi-evaluasi terhadap kinerja masing-masing pembantu Presiden maupun utusan khusus Presiden,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Permintaan Maaf dari Gus Miftah
Setelah kontroversi yang terjadi, Gus Miftah telah meminta maaf kepada pedagang es teh yang menjadi korban cemoohnya. Ia mengklaim bahwa dirinya sering bercanda dengan siapa pun tanpa bermaksud menyakiti hati orang lain.
“Saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini, yang pertama dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapapun,” ucapnya dalam keterangan video.
Gus Miftah berharap agar pedagang es teh tersebut dapat memaafkan cemooh yang dilontarkan kepadanya. Selain itu, ia juga menyadari bahwa tindakannya telah membuat gaduh di Tanah Air dan menerima respon negatif dari masyarakat.
Pesan Persaudaraan dan Menghormati Lain
Sufmi Dasco Ahmad juga menekankan pentingnya membangun Indonesia dengan rasa persaudaraan tanpa saling merendahkan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk saling menghormati satu sama lain.
“Istana sudah mengatakan bahwa jangan pernah melakukan hal itu, bahkan itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden. Marilah kita membangun Indonesia dengan saling menghormati, saling menghargai, jangan saling merendahkan,” tutur Dasco.
Kesimpulan
Dalam kasus kontroversi yang melibatkan Gus Miftah, penting bagi para pejabat untuk selalu mempertimbangkan tindakan dan ucapan mereka agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Evaluasi kinerja dan introspeksi diri merupakan hal yang penting dalam memastikan bahwa setiap langkah yang diambil oleh para pembantu Presiden dan utusan khusus Presiden adalah untuk kebaikan bersama.
Marilah kita semua bersatu dalam membangun Indonesia yang lebih baik, dengan saling menghormati dan menghargai satu sama lain.