Berita  

Pengalaman Klaim Kerusakan Mobil dengan Penggunaan BBM Pertamax: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Mitos Kerusakan Mesin Akibat Penggunaan Pertamax: Fakta dan Penjelasan

Pendahuluan

Kabar mengenai kerusakan mesin kendaraan setelah menggunakan bahan bakar Pertamax dari Pertamina telah menjadi perbincangan hangat di media sosial belakangan ini. Unggahan-unggahan yang menampilkan kendaraan yang mengalami masalah setelah mengisi Pertamax telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Namun, apakah klaim ini benar adanya? Simak penelusuran fakta dan penjelasan lengkap di bawah ini.

Klaim dan Narasi yang Beredar

Pada Selasa (26/11/2024), akun Instagram "sorotinfo" mengunggah video yang menampilkan sejumlah kendaraan yang mengalami kerusakan mesin setelah menggunakan BBM Pertamax. Video tersebut menunjukkan filter bensin yang rusak dan tangki bensin yang tercemar, yang diduga disebabkan oleh bahan bakar tersebut. Klaim serupa juga muncul dalam unggahan akun Threads "lawan_politik_1995" yang memperingatkan untuk tidak menggunakan Pertamax 92 karena banyak kasus kerusakan yang terjadi.

Respon dan Investigasi dari Pertamina

Dalam merespons klaim tersebut, PT Pertamina Patra Niaga melakukan investigasi terhadap kasus-kasus kerusakan mesin yang dilaporkan. Hasil uji lab dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas menunjukkan bahwa sampel BBM Pertamax dari SPBU Cibinong dan wilayah lainnya memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa tidak ada masalah dengan kualitas Pertamax dan masyarakat tidak perlu khawatir.

Penjelasan dari Ahli

Dosen dan ahli konversi energi dari ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, juga memberikan penjelasan terkait kerusakan filter bensin yang disebabkan oleh endapan pada tangki BBM. Ia menyebut bahwa lapisan anti-karat terne metal yang masih digunakan pada mobil sebelum tahun 2012 dapat larut setelah terpapar Pertamax dan menyebabkan masalah pada filter bensin. Yuswidjajanto juga menyoroti perlunya penyesuaian teknologi otomotif dengan perkembangan bahan bakar.

READ  Cinta Yasmin: Kisah Cinta yang Tak Terduga

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, belum terdapat bukti yang membenarkan klaim adanya kerusakan mesin kendaraan akibat penggunaan Pertamax. Hasil uji lab menyatakan bahwa kualitas Pertamax sesuai standar yang ditetapkan, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami penyebab kerusakan filter bensin. Oleh karena itu, narasi yang menyatakan bahwa Pertamax menjadi penyebab kerusakan mobil bersifat menyesatkan tanpa tambahan konteks tertentu.

Tindak Lanjut dari Pertamina

Pertamina akan terus memonitor kondisi kendaraan yang mengalami kerusakan dan melakukan kerjasama dengan LAPI ITB untuk studi lebih lanjut. Masyarakat juga diimbau untuk melakukan perawatan rutin pada kendaraan dan menggunakan bahan bakar sesuai spesifikasi agar performa kendaraan tetap optimal. Dengan demikian, kekhawatiran terkait penggunaan Pertamax dapat diatasi dengan pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kerusakan mesin.

Penutup

Dengan adanya penjelasan dari berbagai pihak dan hasil penelitian yang sedang berlangsung, diharapkan masyarakat dapat memahami secara lebih komprehensif mengenai isu kerusakan mesin akibat penggunaan Pertamax. Penting untuk selalu memeriksa dan merawat kendaraan secara berkala, serta menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi produsen. Dengan demikian, kita dapat menghindari kerusakan yang tidak diinginkan pada kendaraan kita.

Jadi, jangan terburu-buru dalam menyimpulkan bahwa Pertamax adalah penyebab kerusakan mesin kendaraan sebelum mendapatkan informasi yang akurat dan menyeluruh. Semoga penjelasan ini dapat membantu dalam memahami permasalahan tersebut dengan lebih bijak.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Pertamina Patra Niaga atau kunjungi situs resmi mereka. Semoga kita semua dapat menggunakan kendaraan dengan aman dan nyaman. Terima kasih.

==

Jika Anda memiliki saran, ide, atau tanggapan terkait klaim ini, jangan ragu untuk mengirimkan email ke [email protected].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *