Pada Selasa, 24 Desember 2024, akun WhatsApp milik inisiator Twitter @barengwarga, Risyad Azhar, mengalami peretasan yang tidak hanya dialami oleh Risyad sendiri, tetapi juga oleh anggota keluarganya. Peretasan ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam terhadap kebebasan berekspresi dan keselamatan pribadi di ruang digital.
Kronologi Peretasan
Kronologinya, Risyad dan keluarganya menyadari bahwa akun WhatsApp mereka telah diretas ketika mereka mendapati akses atau log out secara mendadak pada pukul 14.00 WIB. Risyad yang saat itu bersama orang tuanya segera mengamankan akun tersebut dan berhasil dipulihkan. Namun, akun WhatsApp adik Risyad tidak dapat dipulihkan setelah mengalami hal serupa pada sore harinya.
Dampak Serangan
Bareng Warga, wadah aspirasi suara rakyat yang dipimpin oleh Risyad, mengecam serangan digital tersebut dan menilainya sebagai ancaman terhadap kebebasan warga dalam menyampaikan suara kritis. Mereka khawatir bahwa serangan ini dapat digunakan sebagai alat untuk membungkam suara-suara yang berani mengkritisi kebijakan pemerintah.
“Serangan kepada Risyad tentu sangat mengkhawatirkan. Bareng Warga diserang pada saat sedang mengkritisi kebijakan pemerintah terkait penolakan PPN 12 persen yang akan segera berlaku pada 1 Januari 2025,” tambah keterangan tersebut.
Advokasi dan Petisi
Risyad dan Bareng Warga aktif melakukan advokasi, mengumpulkan petisi, dan menyuarakan penolakan terhadap kenaikan PPN 12 persen. Mereka berhasil mengumpulkan 171 ribu tanda tangan petisi yang kemudian diserahkan kepada Kementerian Sekretariat Negara.
Konklusi
Serangan digital terhadap akun WhatsApp Risyad Azhar dan keluarganya merupakan bentuk ancaman terhadap kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia di ruang digital. Hal ini menunjukkan perlunya perlindungan yang lebih baik terhadap keamanan data pribadi dan kebebasan berekspresi dalam beraktivitas di dunia maya.
Sumber
Artikel ini disadur dari lembaranbaru.my.id dengan reporter dan penulis oleh Irfan Amin serta diedit oleh Irfan Teguh Pribadi.