Berita  

Kontroversi Percakapan AKBP Rossa & Ferdy Sambo dalam Ranah Kepolisian

Kritik Megawati Soekarnoputri terhadap Kondisi Kepolisian yang Memilukan

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, kembali memunculkan sorotannya terhadap kondisi kepolisian saat ini. Dalam sebuah acara peringatan HUT ke-52 PDIP, Megawati menyoroti beberapa isu sensitif yang menunjukkan keprihatinan akan kualitas dan integritas kepolisian di Indonesia.

1. Kasus Penembakan Eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo

Salah satu kasus yang menjadi sorotan Megawati adalah penembakan yang dilakukan oleh eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, yang mengakibatkan kematian ajudannya, Brigadir Yosua Hutabarat. Megawati menyampaikan kekecewaannya terhadap ketidakadilan yang dirasakan oleh keluarga Yosua, terutama ibunya yang harus merasakan duka yang begitu dalam.

“Mati jenderal orang sejagat pasti ribut. Tapi itu kroco, ibunya sampai pingsan-pingsan. Saya ini ibu juga,” ujar Megawati dengan nada kecewa.

2. Tantangan kepada Penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti

Selain itu, Megawati juga menyinggung nama penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), AKBP Rossa Purbo Bekti. Megawati menantang Rossa untuk bertemu dengannya secara langsung karena dianggap telah mengusik Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

“Siapa Rossa itu? Sini. Datang ke saya, jangan pengecut! Saya nggak tahan juga akhirnya!” tegas Megawati.

3. Pemisahan Antara Polri dan ABRI oleh Megawati

Megawati juga mengingatkan bahwa dirinya lah yang memisahkan antara Polri dan ABRI. Anak dari Presiden Soekarno ini merasa miris dengan kondisi kepolisian saat ini yang dinilainya penuh dengan masalah. Megawati berharap agar kepolisian saat ini dapat menggunakan hati nurani dalam menjalankan tugasnya, dan tidak hanya mengandalkan jiwa korsa serta menghormati atasan tanpa dasar pemikiran yang jelas.

4. Meminta Kepolisian untuk Bertindak dengan Nurani

Megawati menekankan pentingnya kepolisian saat ini untuk berfikir dengan hati nurani. Tidak hanya mengandalkan ketaatan kepada atasan tanpa memikirkan tindakan yang benar. Megawati menegaskan bahwa keputusan yang diambil oleh kepolisian haruslah berlandaskan pada hukum formal yang berlaku di Indonesia.

“Mikir dengan nurani bahwa ini tidak benar. Mana yang benar? Menurut secara hukum formal Indonesia yang dibuat bukan hanya orang per orang tetapi oleh tata negara Republik Indonesia,” jelas Megawati.

Dengan sorotan yang tajam terhadap kondisi kepolisian saat ini, Megawati Soekarnoputri menunjukkan kepeduliannya terhadap penegakan hukum dan keadilan di Indonesia. Sebagai pemimpin partai besar, Megawati terus mengawasi dan mengkritisi setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh institusi kepolisian, demi terciptanya tata kelola negara yang baik dan bersih.

Dengan adanya sorotan dari Megawati, diharapkan kepolisian dapat melakukan introspeksi dan perbaikan dalam menjalankan tugasnya demi kepentingan masyarakat dan negara. Kesadaran akan integritas dan profesionalisme menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap lembaga kepolisian di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *