
IHSG Sesi I Melemah 0,50% ke Level 6.981 (Foto: Freepik)
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke zona merah pada perdagangan sesi pertama Selasa (14/1/2025). IHSG siang ini turun 0,50% atau 35,40 poin ke level 6.981.
Pada jeda sesi I, total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 8,85 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp5,21 triliun, dan ditransaksikan sebanyak 830.588 kali. Adapun, sebanyak 271 saham harganya turun, 300 saham harganya naik dan 219 saham lain harganya stagnan.
IHSG Melemah
1. Penopang IHSG
Sektor keuangan terkoreksi 1,42%, sektor industri turun 0,84%, sektor kesehatan turun 0,53% dan sektor non siklikal turun 0,23%. Sedangkan sektor bahan baku naik 1,08%, sektor energi naik 0,70%, sektor properti naik 0,74%, sektor transportasi naik 0,68%, sektor siklikal naik 0,39%, sektor teknologi naik 0,42% dan sektor infrastruktur naik 0,07%.
2. Top Gainers
Adapun, tiga saham yang menempati posisi top gainers yaitu PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) naik 24,47% ke Rp590, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) naik 17,76% ke Rp252, dan PT Natura City Developments Tbk (CITY) naik 11,43% ke Rp117.
3. Top Losers
Sedangkan, tiga saham yang menempati posisi top losers yaitu PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) turun 24,49% ke Rp222, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) turun 19,23% ke Rp168 dan PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) turun 12,42% ke Rp670.
Lalu, tiga saham yang teraktif diperdagangkan hingga sesi pertama ini antara lain, PT Multitrend Indo Tbk (BABY), PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Penurunan IHSG pada sesi pertama ini memberikan gambaran kepada para investor mengenai kondisi pasar saham saat ini. Dengan adanya penurunan ini, tentu saja investor perlu melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi selanjutnya.
Analisis Kondisi Pasar Saham
Dalam menganalisis kondisi pasar saham, investor perlu memperhatikan berbagai faktor seperti kondisi ekonomi global, kebijakan pemerintah yang berpengaruh pada sektor tertentu, serta faktor internal perusahaan yang menjadi faktor penentu kinerja saham.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi global, perang dagang antar negara, serta kebijakan moneter dari bank sentral dapat mempengaruhi pergerakan IHSG. Investor perlu memperhatikan perkembangan ekonomi global dan kebijakan pemerintah dalam mengambil keputusan investasi.
Faktor Internal Perusahaan
Selain faktor eksternal, faktor internal perusahaan juga perlu diperhatikan. Kinerja keuangan perusahaan, manajemen yang solid, serta prospek bisnis perusahaan menjadi faktor penentu dalam menilai potensi pertumbuhan saham suatu perusahaan.
Dengan memperhatikan berbagai faktor tersebut, investor dapat melakukan analisis yang lebih akurat dalam mengambil keputusan investasi di pasar saham. Selain itu, konsistensi dalam memantau pergerakan IHSG dan saham-saham unggulan juga menjadi kunci dalam meraih hasil investasi yang optimal.
Conclusion
Dengan penutupan IHSG melemah pada sesi pertama ini, investor diharapkan dapat lebih waspada dan teliti dalam mengelola portofolio investasi mereka. Analisis mendalam dan pemantauan terus-menerus terhadap kondisi pasar saham menjadi hal yang penting dalam meraih kesuksesan di dunia investasi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)