Pada Kamis (19/12/2024), Presiden Prabowo Subianto berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara anggota D8 di Kairo, Mesir. Namun, kejadian kontroversial terjadi ketika Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, terlihat keluar ruangan saat berpidato bersama Prabowo.
Penjelasan Sekretaris Kabinet
Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, meluruskan isu-isu yang beredar di media sosial terkait kejadian tersebut. Teddy membantah anggapan bahwa Erdogan melakukan aksi “walk out”. Dia menjelaskan bahwa sebenarnya ada kesepakatan sebelumnya antara Prabowo dan Erdogan terkait agenda KTT.
Menurut Teddy, sesi pertama KTT sudah mundur dari jadwal yang seharusnya. Hal ini membuat sesi kedua dimulai dengan keterlambatan. Sesi kedua seharusnya membahas situasi Gaza dan Lebanon, di mana Prabowo seharusnya memberikan pidato pertama seperti pada sesi pertama.
Namun, Erdogan meminta untuk berbicara lebih dulu dalam sesi kedua dan meminta maaf karena harus meninggalkan ruangan setelah berbicara. Teddy menjelaskan bahwa hal ini adalah hal yang lumrah dalam forum internasional.
Penjelasan dari Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI juga telah menjelaskan peristiwa tersebut. Juru bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat, menyebut bahwa keluar-masuk peserta ruangan dalam pertemuan internasional adalah hal yang wajar, termasuk di forum PBB.
Rolliansyah menjelaskan bahwa setiap delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan. Dia juga memastikan bahwa Presiden Prabowo sudah berkesempatan untuk bertemu dengan ketua delegasi negara lain, termasuk Presiden Erdogan, sebelum dan setelah konferensi.
Reaksi Publik
Kejadian kontroversial ini tentu saja menarik perhatian publik. Banyak netizen yang memberikan komentar dan spekulasi terkait kejadian tersebut. Beberapa mendukung tindakan Erdogan, sementara yang lain mengecamnya.
Sebagai warga negara yang peduli dengan hubungan internasional, penting bagi kita untuk memahami konteks dan fakta sebenarnya di balik kejadian ini. Bukan hanya sekadar mengikuti opini yang beredar di media sosial.
Kesimpulan
Kejadian kontroversial di KTT D8 Mesir antara Prabowo Subianto dan Recep Tayyip Erdogan memang menarik perhatian publik. Namun, dengan adanya penjelasan dari Sekretaris Kabinet dan Kementerian Luar Negeri, kita dapat memahami bahwa ada kesepakatan tertentu di balik tindakan Erdogan.
Sebagai masyarakat yang cerdas, mari kita selalu mencari informasi yang akurat dan tidak terjebak dalam opini yang tendensius. Kita perlu memahami bahwa dalam hubungan internasional, hal-hal seperti ini sering terjadi dan tidak selalu memiliki makna negatif.
lembaranbaru.my.id – Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fadrik Aziz Firdausi