Berita  

Kritik Kepolisian Terhadap Sikap Tidak Humanis Setelah Menembak Mati Murid SMK

Pendahuluan

Polri merupakan institusi yang memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Salah satu komitmen yang harus dijunjung tinggi oleh Polri adalah memberikan pelayanan dengan cara yang humanis. Hal ini penting untuk menjaga hubungan yang harmonis antara polisi dan masyarakat, serta untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga negara.

Kasus Penembakan murid SMK di Semarang

Kasus penembakan murid SMK berinisial GRO (17) di Semarang, Jawa Tengah, menjadi sorotan publik. Kompolnas menekankan pentingnya pembinaan anak remaja agar tidak terlibat dalam aksi tawuran. Choirul Anam, Komisioner Kompolnas, menyoroti pentingnya pendekatan humanis dalam penanganan kasus-kasus seperti ini.

Visi Presisi dalam Penanganan Kasus Tawuran

Anam mengingatkan akan visi Presisi yang menjadi tagline Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo. Salah satu poin penting dari visi Presisi adalah pendekatan yang humanis. Anam menekankan bahwa penindakan harus dilakukan dengan cara yang mengutamakan kemanusiaan, agar tidak menimbulkan konflik yang lebih besar.

Proses Pengusutan Kasus Penembakan

Kompolnas mendorong adanya laporan dari pihak korban dalam kasus penembakan di Semarang. Mereka juga meminta keluarga korban untuk berani mengadu kepada Kompolnas, agar informasi yang diperoleh lebih komprehensif. Saat ini, pengusutan kasus penembakan tersebut masih dalam tahap awal.

Kronologi Kasus Tawuran di Semarang

Polrestabes Semarang menjelaskan bahwa kasus penembakan GRO bermula dari aksi tawuran antargengster di beberapa wilayah di Kota Semarang. Sejumlah anak telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tawuran tersebut, dengan beberapa di antaranya berasal dari geng Tanggul Pojok.

Tindakan Polisi dalam Kasus Tawuran

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menjelaskan bahwa polisi telah melakukan upaya untuk meredam tawuran antargengster. Namun, dalam kasus GRO, polisi terpaksa melakukan tindakan tegas setelah mendapat informasi adanya penyerangan terhadap anggota polisi. Hal ini menegaskan pentingnya penanganan kasus tawuran dengan bijaksana dan humanis.

Kesimpulan

Komitmen Polri dalam memberikan pelayanan humanis terhadap masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Dalam penanganan kasus-kasus seperti tawuran, pendekatan yang humanis harus diutamakan agar tidak menimbulkan konflik yang lebih besar. Semua pihak, baik polisi maupun masyarakat, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

lembaranbaru.my.id – Hukum

Reporter: Ayu Mumpuni

Penulis: Ayu Mumpuni

Editor: Anggun P Situmorang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *