Berita  

Kubu Danny-Azhar Ungkap Banyak Penipuan dalam Pemilihan Gubernur Sulsel

Tim Hukum DIA Menduga Adanya Kecurangan

Telah terjadi goncangan di dunia politik Sulawesi Selatan pasca penetapan pasangan nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), sebagai pemenang Pilkada 2024. Pasangan nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA), diduga secara terstruktur, sistematis dan massif (TSM) oleh tim hukumnya.

Temuan Tanda Tangan Palsu

Juru bicara pasangan Danny-Azhar, Asri Tadda, mengungkapkan bahwa tim hukum menemukan tanda tangan palsu mencapai ribuan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sulawesi Selatan. Dengan jumlah TPS sebanyak 14.548, diperkirakan terdapat lebih dari 1,6 juta tanda tangan palsu.

Pendekatan Selisih Partisipasi Pemilih

Dari data yang dikumpulkan, terlihat bahwa jumlah warga yang benar-benar memberikan suaranya hanya sekitar 48,04% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dengan hasil rekapitulasi KPU Sulsel yang mencapai 71,8%.

Dugaan Tanda Tangan Palsu

Tim Hukum DIA juga menemukan sekitar 90 hingga 130 tanda tangan palsu di setiap TPS di Sulawesi Selatan. Hal ini menambah bukti bahwa terdapat kecurangan yang merugikan pasangan Danny-Azhar.

Persoalan Kedua Pendekatan

Dari kedua pendekatan yang dilakukan, terlihat bahwa terdapat kesamaan hasil dalam menunjukkan adanya kecurangan. Dengan jumlah tanda tangan palsu dan selisih partisipasi pemilih yang signifikan, pasangan Danny-Azhar mengklaim bahwa merekalah pemenang sejati dari Pilkada Sulawesi Selatan 2024.

Perjuangan di Mahkamah Konstitusi

Untuk membuktikan dugaan kecurangan yang terjadi, tim hukum DIA akan membawa kasus ini ke Mahkamah Konstitusi. Mereka berharap agar keadilan dapat terwujud dan pasangan yang benar-benar mendapat dukungan rakyatlah yang akan memimpin Sulawesi Selatan ke depan.

Kesimpulan

Dugaan kecurangan yang terjadi pada Pilkada Sulawesi Selatan 2024 merupakan hal yang sangat meresahkan bagi proses demokrasi di Indonesia. Keterbukaan dan kejujuran dalam setiap tahapan pemilihan sangatlah penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik.

Sumber

Artikel ini dikutip dari lembaranbaru.my.id dan Antara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *